Jumat, 30 November 2012

desember dan bahagia


 
 
mengapa tak yakin hujan kan datang pagi ini?

riuh tetesannya saja sudah terdengar,
memanggil mentari yang malu-malu menampakkan diri

mengapa tak yakin akan senyumku?
bukalah matamu,

ketika hari hampir usai,
aku kan datang
bersama beribu gerimis yang kau suka

menghapus luka,
yang selalu kau pelihara.

habiskan semua,
biarkan jejak ada
namun tak lagi mendera,

,

bahagia itu, ada

Jumat, 23 November 2012

home :)


sore sudah akan habis,
dan hujan belum akan reda

aku tak tahu tentang jarak
tentang tanya dan siapa

ada rintik hujan yang menemani cahaya lampu jalanan
mengantar senja pada bertemunya temaram
ada aku dan kamu yang bergaris pada satu kisah

kita hanya manusia yang sedang menjadi pemberani
yang bukan berbagi hati, tapi saling menempati

kita sedang belajar menjadi pemberani
sama-sama menatap hari esok
melangkah di tengah hujan dengan saling mengerti
karena kita adalah bahagia,

karena kita selalu tahu,
kemana harus pulang
:)

pagi, senja..



selamat pagi senja,
aku lupa bertegur sapa.

selamat pagi senja,
aku lupa waktu tak ada.


aku yang mengitari tempat yang sama,
dan tiada kau di sana.

pun,
hanya bayang,
yang kutemukan hanya debu-debu
terserak, di sela himpitan kenangan


aku menyapa pagi menjadi senja,
aku lupa senja tiada.

*perempuansenja

end,

@Gili Kondo, Lombok

orang seringkali takut akan perpisahan,
dihela waktu dan sebuah kesempatan

orang seringkali takut akan perpisahan,
ketika mata tak bisa lagi saling menyapa


jangan takut,
perpisahan selayak pertemuan,

ini hanya soal perputaran detik yang bersebrangan.

*sampaijumpalagi:)

Selasa, 20 November 2012

November dan Rintik Hujan



katamu mengembun seperti rintik hujan di kaca jendela
menciptakan sebentuk resah dan kebekuan pada kita

aku terdiam di sudut hatimu,
tak beranjak ke mana-mana
sedang detik tak berhenti mengajak kita melempar kehampaan..

cinta tak pernah menyampaikan makna,
tak ada kata berbicara pada artinya

kita,
tak pernah mengerti kebisuan pada nurani
kita bukan sang pemberani

maaf,
aku tak menyukaimu, November...

terlalu banyak resah terselip pada gerimis di sela hari
begitu banyak mata yang tak mengerti teduh pemiliknya


November,
silakan datang kembali,
dengan gerimis yang lebih termaknai..


:tentang November, yang samar, dan gerimis yang sebenarnya...