Selasa, 21 Februari 2012

cerita embun dan kabut.. ^^


seperti daun yg terserak, begitulah kita


Senang sekali dengan embun dan kabut. Saya menyukai segala hal yang natural, alam.  Tak ada buatan, semua alami. 

Sungguh menyenangkan ketika kaki menginjak lembutnya pasir pantai, desau angin pegunungan.  Hidung yang bereaksi mencium bau belerang yang menyengat,

Embun, datangnya tidak setiap hari..turun perlahan-lahan.. bening, basah, dingin, tapi indah.

Kabut, samar...namun indah.. (saya senang sekali menulis kata samar, lalu indah...) :)

Kamu, seperti itu.

saya sebenarnya enggan membuat perumpamaan ini. 

Embun dan kabut, indah namun tak selalu hadir.

Karena aku enggan, namun ingin sekali tetap merasakannya,
karena aku enggan, namun otakku mengatakan ini,
ini namanya rindu...

Embun yang bening, dan kabut yang samar..
seperti matamu,

teduh,
tapi aku tak pernah bisa membacanya

seandainya, tidak ada andai di dunia ini,
hanya ada embun dan kabut saja,

aku ingin berkata,
embun dan kabut : pergilah...
aku sungguh rindu ,')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar