Jumat, 17 Agustus 2012

sisi lain ke-awesome-an perahu kertas :)

17 an sama perahu kertas :)

Ketika saya membaca novel perahu kertas dulu sekali, saya mungkin sama seperti pembaca yang lain, mempunyai wilayah imajinasi sendiri terhadap tokoh, latar dan suasana yang terbangun. Ekspektasi buku akan lain dengan visualisasi film memang harus dipahami, akan berbeda tentunya. Bersyukur, makin banyak penikmat film di Indonesia yang sudah jauh mengerti :)

Film yang diangkat dari novel berjudul sama ini adalah salah satu film yang ditunggu-tunggu di tahun 2012. Nama Dewi 'dee' Lestari adalah magnet yang membuat banyak orang penasaran bagaimana bila sosok Kugy-Keenan-Remi ini menjelma menjadi sosok nyata.

Memang sih, awalnya saya penasaran tentang apa yang akan saya lihat dari film ini, terutama alur ceritanya. Bagian mana yang diangkat dan tidak. Namun, ketika hari ini saya menonton filmya, ada hal lain yang saya apresiasi sangat :)

1. Casting film ini, berhasil sekali! Banyak kejutan yang muncul, aktor dan aktris yang bermain di film ini saya menilai sih cukup baik *dari kacamata awam*. Kugy, walau berbeda dengan yang saya bayangkan, namun Maudy 'Zakiah Nurmala' ini cukup pas memerankan Kugy.  Actingnya pun baik :)  . Tio Pakusadewo, ah selalu saja awesome dengan aktor ini. Dan! Riza Rahardiaan... waw bangeet deh, paaas... banget memerankan Remi yang sempurna itu :)

2. Latar. Sempurna sekali pengambilan tempat. Bandung dan Braga-nya beserta suasana khas Bandung dan Braga.. Bandung pisaan lah.. Latar Sekolah Alit pun kereeen.. walau terlalu sempurna sih menurut saya, kurang men-desa, hehe.. Latar di dalam kereta, Kantor Kugy, dan ini : BALI... beautiful, wonderful :))

3. Pengambilan gambar (sinematografi). Nah ini.. yang paling bikin saya harus bilang WOW WOW.. ah.. susah dijelaskannya... ;) pengambilan sudut, penataan cahaya, artistiknya.. oke bangett! Gimana suasana film makin terbangun dengan pengambilan gambar yang pas, sempurna dan indah :))  Big awesome lah pokoknya ^__^V

4. Apresiasi lebih juga ke sang penulis, Dewi 'dee' Lestari. Ini opini pribadi saya, saya melihat kerendahan hati penulis yang tak mengumbar kata-kata dahsyatnya seperti biasa. Bahasa filmnya lugas, tak bertele-tele. Padahal, Dee adalah seorang yang menulis dengan berjuta konotasi makna. Ini hanya pendapat awam dan sangat pribadi. Rendah hati justru menunjukkan kualitas diri. *makin ngefans :)

Biasanya, ketika film ada part 2 nya, saya sedikit malas, namun untuk yang ini, tidak. Semoga apresiasi kecil ini bermanfaat. Semakin bangga dengan perfilm-an Indonesia. Tetap mengagumkan :))


*danterimakasihuntukyangsudahmenemanisiangtadi:))


2 komentar:

  1. waaah, sudah nonton teh?? tapi beneran ada part 2 nya yaaah..
    review yang apik..jadi tambah penasaran nonton..
    ^_^

    BalasHapus
  2. eh..iyaa..alhmdlh sdh pas 17an kmren, hehe.. iya.. cz ceritanya memang blm selesai, tp pemenggalannya apik ko :)) bagus deh.. mksh y apresiasinya ^__^V

    BalasHapus