Halte busway, suatu hari dibulan April :) |
kita
akhirnya berjalan berlainan arah.
tak pernah menoleh lagi.
kamu,
yang mempersempit duniaku,
terimakasih
selamat tinggal pada hati kita
.
lebih baik kita tak saling kenal saja,
ah,
aku tak setuju,
lebih baik kita saling kenal saja,
dan lalu saling menyapa dalam diam.
saling memperhatikan dari kejauhan.
dan lalu kita,
tertatih mengenali hati kita masing-masing
mengenali hati kita,
yang tak pernah bisa kita bohongi
yang mempersempit duniaku,
terimakasih.
aku tersenyum, untuk duniamu
:)
akhirnya berjalan berlainan arah.
tak pernah menoleh lagi.
kamu,
yang mempersempit duniaku,
terimakasih
selamat tinggal pada hati kita
.
lebih baik kita tak saling kenal saja,
ah,
aku tak setuju,
lebih baik kita saling kenal saja,
dan lalu saling menyapa dalam diam.
saling memperhatikan dari kejauhan.
dan lalu kita,
tertatih mengenali hati kita masing-masing
mengenali hati kita,
yang tak pernah bisa kita bohongi
yang mempersempit duniaku,
terimakasih.
aku tersenyum, untuk duniamu
:)
"aghh.. sangat suka dengaan tulisan inii..
BalasHapus=>kamu, yang mempersempit duniaku, terimakasih selamat tinggal pada hati kita . lebih baik kita tak saling kenal saja.
dan aku tentu sja tersenyum dengan duniakuu sendirii sekaraang! Dan tak ada yang 'mempersempitnya' lagi.. :)
#salamenulis"
#makasiih apresiasinya...
BalasHapusseseorang, yg prnh dekat sd kita, ketika waktu tdk mengijinkan kt dg dgnnya lagi, menyakitkan ketika kita masih ada di dunia yg sama dgnnya, tak bs mhindar, tp org2 sekitar tak mengerti itu..
dan saya suka dg : dan aku tntu sj tsenyum dg duaniaku sendiri skrng, dan tak ada yg mpersempitnya lagi *semoga* thnks so much ;)
Senja belum datang, dan aku ditemani si doi yang malah asik mencumbu cintanya sendiri. Aku singgah ke blogspot ini, dan menemukan tentang seeseorang yang sedang terpukau oleh sempitnya dunia karena seseorang... ^___^
BalasHapusSemoga apa-apa yang memberikan ruang gerakmu lebih sederhana ini, bisa menjelma menjadi kasih yang abadi dan kekal jiwanya. Ia membuka mata tentang kita mengartikan dunia, sekaligus memperdekatkan kita pada ujung cakrawala dan mimpi. Kita bisa sejenak berhenti mereka dan menduga, lalu berubah menjadi langkah-langkah ringan menjejak cita dan angan. Artinya, kini mimpi dan angan, akan bergegas menjadi nyata karena lebih dekat.... lebih sempit jaraknya pada kita ^__^
eits... tunggu...wah2x..ada blogger keren singgah ini, aduuh...jd tersanjung euy..seriusan.. btw, mksh ya udh mau mampir mba wied ^__^V
BalasHapusamiin, setiap yg datang dan pergi pasti memberi warna dlm hidup kita, even itu kadang bikin dunia kita sempit seolah-olah kita jd sempit melangkah, tp adanya membuat hati belajar banyak tentang penerimaan dan keikhlasan ^__^V
mksh ya, salam bwt doinya :D