Selasa, 30 April 2013
Pamit
Ada seribu senja yang aku pandangi dalam ramai manusia.
Tanpamu, tak bermakna.
Ada jutaan kata yang sudah aku bungkus rapi di hatiku,
namun semua pupus di dalam matamu.
Bagimu,
aku hanya bayang yang tak pernah menjelma nyata,
tak terlihat, bahkan dalam terang
Aku,
hanya figuran dalam kehidupanmu,
tak ternilai di hatimu
Aku pamit,
namun, ijinkan satu hal,
Tetap biarkan aku melihat senyummu dari kejauhan.
Itu saja,
: Terima kasih untukmu, perempuan senja :)
Senin, 22 April 2013
jejak hujan
Pada hujan ia menitipkan pesan.
Agar tanah tak marah jejak-jejak padanya terhapus tanpa pemberitahuan.
Ia bosan.
Mengapa manusia selalu membicarakan kenangan?
Gerimis tengah hari.
Langkah tergesa menuntun pada sudut kota yang semakin tua.
Pupus.
Mata-mata itu lelah.
Tatapannya sama. Masih orang yang sama.
Hujan,
Cepatlah datang!
Jangan lupa membawa pelangi yang warna-warni.
Manusia sudah terlalu lama melihat abu-abu.
Tak usah beramai-ramai,
cukup gerimis sederhana,
Kenangan memang tak akan pergi,
Tapi hati,
Selalu mempunyai tempat untuk ditempati.
Teruntuk : siapa saja yang sedang beranjak, :)
Langganan:
Postingan (Atom)