Senin, 22 Desember 2014

Story of Happiness





“Selamat hari ibu wahai calon ibu dari anak-anakku.”

Ucapan yang membuat haru, tepat diucapkan suami pada saat hari ibu. Menjadi calon ibu dari seseorang yang kita cintai, rasanya begitu membahagiakan.

Kami adalah pasangan yang menikah pada Desember tahun 2013. Pada akhir Desember, surprise, saya positif hamil. Memang setelah menikah adalah masa subur saya. Pada saat yang bersamaan, saya didera kesibukan akhir tahun ajaran di sekolah, pun perjalanan pulang pergi, Bandung – Cimahi menggunakan motor, juga saat weekend terkadang ke Bekasi. Selain itu ada infeksi juga yang saya alami, sebenarnya dokter menyarankan untuk bedrest saja.

Bahagia itu ternyata belum untuk kami sepenuhnya. Saat USG, tidak terlihat ada kantung hamil. Dokter membesarkan hati saya, namun di saat yang sama, dia juga berpesan, jika beberapa hari ke depan saya haidh, mungkin belum rezekinya. Kami berbesar hati ketika perkataan dokter pun menjadi kenyataan. Saya mengalami abortus spontan dan blighted ovum, itu istilah medisnya. Tidak ada kantung hamil dan janin pun tidak berkembang. Merasa bersalah tentu saja, tidak menjaga amanah, namun suami menguatkan.

Bulan demi bulan, kami menunggu. Menunggu memang terkadang kurang menyenangkan ya, tapi suami selalu membesarkan hati dan mengingatkan untuk bersabar. Toh, kami pun baru saja menikah, jadi berdoa dan bersabar saja kuncinya, dengan tetap berusaha.

Ada perasaan haru ketika setelah selesai sholat, dan saat kebetulan kami tengah berjamaah, suami dengan khusyu berdoa. Saya tahu salah satu doanya adalah agar kami segera diberi keturunan. Lalu diam-diam saya peluk punggungnya dari belakang, betapa saya menyayanginya.

Sedih rasanya saat setiap bulan woman period itu datang. Kok, belum positif juga ya? Saya membangun motivasi lagi dan menuruti saran dokter untuk mengkonsumsi asam folat. Salah satu ikhtiar, dan juga lebih disiplin terhadap pola makan food combining yang saya jalani. Juli 2014 akhirnya saya memutuskan cuti mengajar pula, agar tidak terlalu kecapaian. Berharap ikhtiar ini membuahkan hasil.

Penghujung September 2104, bulan ke sembilan pernikahan kami. Saya merasa ada yang tak beres dengan kondisi badan saya. Sakit perut, ngga enak perut, sering buang air kecil, sering terbangun juga saat malam, padahal sejak menikah intensitas begadang saya sudah sangat jauh berkurang. Aneh juga, ketika nafsu makan saya meningkat. Saya pun tak menyadari kalau jadwal datang bulan saya terlambat.

Di hari ketiga saya terlambat haidh, akhirnya saya memutuskan meluncur ke apotek, membeli test pack. Saya mengatakan keanehan-keanehan ini pada suami, seperti biasa dia menyampaikan sugesti yang menenangkan. Banyak-banyak berdoa, katanya.

Pagi itu tanggal 1 Oktober 2014. Setelah niat yang kuat pada malam harinya, saya memberanikan diri untuk test pack. Rasanya deg-degan sampai untuk membuka kemasan test packnya saja saya gemetaran. Saya berdoa dalam hati, bismillah. Saya celupkan alat testnya, saya bertekad, mau berani melihat apapun yang terjadi. Sedikit demi sedikit cairannya naik, satu srip terlewati, dan hati saya terlonjak ketika cairannya tidak berhenti, lalu ada strip dua yang muncul. Jelas sekali. Selesai. Alhamdulillah. Rasanya bahagia sekali, bingung juga di saat yang bersamaan. Ingin peluk suami, tapi dia sedang prajab di luar kota. Salah tingkah jadinya.


Saat ini usia kehamilan saya memasuki minggu ke enam belas. Mohon doanya ya dari semua :)



Puisi pertama untuk yang kami cintai










*499 kata, tidak termasuk judul dan catatan kaki.

*"Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Hamil dan Melahirkan ala Bunda Salfa"

Senin, 08 Desember 2014

Memoar Sederhana

Bahkan dalam kabut pun, aku bisa melihatmu dengan jelas. Kamu nyata, bukan bayang-bayang. Yang menuntunku perlahan, menyertai mimpi dan bahagia. Tak ada lagi samar. (VAGUE)




Hadiah sketch darimu, waktu masih berteman :)


Mungkin, perjalanan kita hingga sampai ke titik ini tak pernah juga kamu bayangkan sebelumnya. Semesta selalu mempunyai rahasianya sendiri, dan diam-diam menuntun kita untuk saling bertemu. Semesta tak pernah mengajari kita untuk membohongi perasaan dan rindu yang juga diam-diam hadir tanpa kita sadari.

Lucu memang, awal perkenalan dan kisah-kisah yang menjadi kenangan di tahun-tahun ke belakang selalu berhasil memgundang senyum dan perasaan yang menghangat. Tertakdir untuk satu sama lain, itulah jawabannya.

Kamu masih ingat awal perkenalan kita yang sangat klise itu? Semua gara-gara foto Mahameru milikmu. Semua gara-gara kita adalah teman dari seorang 'teteh' pemilik kedai kopi di Bandung. Semua gara-gara acara bedah buku seorang traveler di kedai kopi itu. Iya, pertemuan pertama yang singkat. Selanjutnya kita hanya berteman. Berteman baik.  Kamu yang pertama berkunjung ke kotaku.

Kunjungan balasanku ke kotamu terjadi beberapa bulan setelahnya. Kamu begitu baik, menjemput, menjadi guide, mengantar, hingga aku mau pulang pun kamu masih datang ke tempat travel. Dan kamu masih ingat kan? Moment makan es krim di sore hari, itu lucu.

Satu hal yang aku tahu, kamu baik sekali.

Perjalanan pertama kita, adalah perjalanan yang tak disengaja. Hasil obrolan iseng. Perjalanan Dieng, Magelang, dan Yogya. Kita masih berteman saat itu. Banyak cerita dan kenangan yang tentu masih kita ingat dengan jelas. Hujan, suhu yang dingin (masih menyesal ya, membatalkan ngojek untuk naik ke puncak, nanti kita ke sana lagi ya), tidur saat nonton teater Dieng, berbincang dan bertemu dengan anak gimbal, nikmatnya jamur crispy, diberi tumpangan tidur oleh Bu Rina di Magelang, dan singgah di Yogyakarta. Satu hal lagi yang selalu kita debatkan, moment pagi di kereta Kahuripan, sampai sekarang kita pasti akan berdebat soal itu.

Cinta memang aneh. Terkadang, sesuatu yang berbeda yang kita rasakan di dalam hati itu kita abaikan. Mungkin kita tidak yakin atau mungkin cinta selalu menemukan jalannya sendiri. Jujur, kapan kamu mulai jatuh cinta padaku?

Bagiku, kamu tak pernah menjadi bayang-bayang. Tak pernah menawarkan ragu atau sesuatu yang samar. Kamu tak banyak berkata memang, tapi di dekatmu aku selalu merasa aman dan nyaman. Aku selalu merasa menjadi perempuan yang sangat spesial. 

Kamu mungkin lupa, moment ini. Tapi, moment ketika kita turun dari Rinjani dan beristirahat di basecamp Selong, selalu aku ingat. Kamu tidur terlebih dahulu, sedang aku masih mengepak dan berbincang dengan bumil yang ikut pendakian. Aku tidak bisa tidur, dan masih mencari lapak yang aman. Hampir subuh ketika itu, aku sudah tidur tapi sedikit terjaga karena kedinginan, dan kamu menyelimutiku dengan jaket kamu yang tebal. Kamu tahu, aku tersentuh sekali, kamu begitu baik dan menjagaku.

Di tahun yang sama, kamu berbincang dengan orang tuaku, bahwa kamu memang berniat serius. Bahwa hubungan kita memang niatnya untuk menikah. Aku tak pernah tahu begitu banyak hal yang kamu persiapkan. Yang aku tahu, kamu seorang yang sangat mandiri dan tidak merepotkan orang-orang di sekelilingmu. Seseorang yang menjamin bahwa bersamamu, hidup akan selalu baik-baik saja.

Seseorang yang benar-benar mencintaimu akan selalu memperjuangkanmu dan menjadikanmu prioritas dalam hidupnya. 

Menikah denganmu benar-benar membuat hidupku utuh. Aku yang sangat jauh dari sempurna ini, bahagia bersamamu. Aku heran ya, kamu tidak pernah marah dari awal kita bertemu sampai sekarang. Berbeda denganku yang meledak-ledak dan gampang ngambek. Kamu tidak.

Yang mencintaimu akan selalu berjanji membuatmu bahagia dan membuktikan kata-katanya. Kamu akan selalu menjadi orang yang selalu ia pikirkan. Sehatnya, sakitnya, sepanjang hidup. 

365 hari mungkin perjalanan yang baru sebentar. Masih akan ada hari-hari ke depan yang akan kita lalui. Mungkin nanti aku akan lebih merepotkanmu, aku minta maaf. Aku akan berusaha menjadi yang lebih baik untukmu, untuk kita, untuk seseorang yang sekarang ada dalam rahimku.

Terima kasih untuk selalu menjadi yang terbaik. Menjadi imam, sahabat, kakak, partner, dan menjadi apapun yang baik untukku. Semoga kita tetap menjadi teman perjalanan yang menyenangkan untuk satu sama lain. Happy anniversary, my husband... As you know, i love you more :*



are you remember this? :D


Mulai temenan 6 Desember 2011, Desember memang bulan yang istimewa buat kita , eh kamu loh yang add duluan :))



Duaar, hahaha :D



di KKMA tempat lama, with teh Uta, kita itu habis nonton apa ya hadeuuh lupa *cek tiket-tiket lama* :XD


kenangan :)


Love :)


Bersamamu, hidup akan selalu baik-baik saja :)


Kiriman bunga darinya di tanggal 8, kejutaaan, makasiih sayang :*



always be my travelmate :)



P.S : Je te aime :*