Rabu, 21 Desember 2011

membicarakan entah apa, namun kita sebut itu : sederhana :)

sesederhana ketika kita minum hot chocholatte :)
Ehem, :D


Ini hanya obrolan antara dua orang yang kreatif, tak penting, hanya meluapkan ke-kreativitasan semata yang meluap-luap, atau memang ada sesuatu yg sedang tak beres di hatinya... #Eaaaaaaaaaa.... 

selamat menyimak 'ceracau' kami berdua, ^___^

madame Irma said :

biarkan aku mencintaimu dengan sewajarnya, tak kurang tak lebih, hingga tak perlu sesak dada ini mencari tempat untuk meletakkan sorot matamu yang melembutkan jiwa itu ...

windri fitria said :
 ‎*ehem.. ' yg sewajarnya itu adalah tak perlu lagi aku bertanya-tanya, tak perlu lagi mengira, kemana sinar teduhnya akan bertemu dengan mataku ' :)

madame Irma said :
karena tak perlu aku menolehpun aku sudah tahu matamu pasti mencariku, hingga kelebatan bayanganmu saja sudah cukup mengharu biru aku ... hahahaha

windri fitria said :
‎*haduuuh... lawan tangguh nih, baiklah... ' hening adalah ketika saat mata kita bertemu, semesta tersenyum, mengirimkan beribu doa mereaksikan berjuta keindahan... :)

madame irma said :
 tak perlu banyak kata karena selarik tatapanmu setara jutaan rangkaian kata yang kubenamkan dalam diam, kudekap erat, perlahan saja, supaya tak jatuh terurai ...

windri fitria said :
^deg... ' lebih dari mengerti ketika antara hati tak perlu lagi ada jeda dalam kata, untaiannya terlebur dalam kiriman lensa dan retina, maknai diamku, diammu, diam kita, diam yang sederhana :)


madame irma said :
*m**pus* "dan aku hanya berlagak saja menghitung dalam hati berapa lama rasa itu terpancang di sana, karena kusudah tahu, bahkan setitik jejak yang kau tinggalkan takkan lekang oleh waktu*


cahaya yang berlompatan itu, kenangan :)

windri fitria said :
*m*kir dg ker*s* tak usah berhitung.. kenangan itu tak mengenal jumlah dan bilangan, rekaman detik, menit, jam... kemerahan mentari pagi, terik siang hari, dan semburat senja yang menemani perjalanan kita, tersimpan rapi. bukan hilang, tak akan hilang, ia hanya menemani waktu yang menjauh, tapi bukan kita, karena kita tetap berada dalam pusaran waktu, yang pada saatnya nanti, mengemas rasa dalam lingkaran yang lebih indah :) *ini apa-apan ya kita...*XD

madame irma said :
dan yang tersisa hanya kenangan yang tersimpan rapi di sudut hati ... *au ah, btw di-save dong ini, lumayan buat seuseurian*

windri fitria said :
bersiaplah ketika, waktu membiarkan kenangan-kenangan itu berhamburan, melompat-lompat seperti cahaya yang keluar dari balik lensa.. kenangan tak perlu hilang, buatlah kenangan-kenangan baru yang lebih indah ^___^ *oke siap!

madame irma said :
namun aku tahu jangan-jangan aku tak siap dengan lompatan kenangan yang berhamburan keluar, karena kenangan hanyalah kenangan yang tak akan ada jika mampu untuk dimiliki .. (garuk-ket*k)

windri fitria said :
*aih... tahukah kamu??? aku keselek baca yang di atas :p
^closing.. hingga aku pun membiarkan kenangan berjalan bersama waktu, memberi label senyum ketika ia berlalu dihadapanku, menepuk bahunya dan berkata, sampai jumpa, janganlah sedih, kita akan berjumpa lagi, disuatu pagi indah, diseberang jalan, ketika aku mendongakkan kepalamu, kau muncul dengan mata teduhmu ^___^ *selamatmalam, nti aku save!*

madame irma said :
malem jugaaa *bukan-keselek-lagi-ampir-ga-bisa-napas*

windri fitria said :
itu ada yg salah ngetik..hehe.. #kasihminumairputih... , aturnapasnya! :p episode lain, sampai jumpa lagi, di suatu senja, sehabis gerimis sore yang kecil-kecil, ketika aku mengangkat wajah, kau datang menepi, membuka jaketmu yang sedikit basah, lalu tersenyum, senyum yang linier dg sinar di matamu *yuhuu... :p

madame irma said :
hahaaaay .. kalo diterusin dah jadi buku judulnya " petunjuk praktis sejuta kalimat alay-gombal"

windri fitria said :
hahahaha.... iya gituuu.... CeMungudh..aL4y m@h g1n! nuli$nya....whuahahahahaha... :XD



Yeah..silakan menginterpretasi ‘KEGILAAN’ kamii...
Kegilaan yang sederhana, tentang sesuatu, tentang dia (bagi saya), tentang rekaman, tentang hot chocolatte dan martabak (bagi saya), tentang pagi, siang dan senja.. *seraut wajah di putaran waktu-ku, yang matanya kadang *masih* kurindukan...:)


Sabtu, 17 Desember 2011

desert dreams '

Aku pernah mengalami seharian sarat makna, hari yang indah, dimana seluruh detiknya masih terangkum disini *tunjukhati*.

Menjajari langkahnya yang cepat-cepat, hingga terkadang berlari kecil, dan dia tertawa melihat tingkahku, yang menurutnya mungkin lucu.

Lalu aku mulai terbiasa melangkah lebar-lebar bersisian dengannya, duduk berhadapan seperti katamu, bercerita yang tak henti, diselingi mata yang membulat indah, lalu merancang perjalanan yang tak habis-habisnya ditentukan.



kisahmu, seperti membolak-balik isi kepalaku, memaksanya kembali berloncatan, meminta, mendesak-desak layaknya cahaya keluar dari sebuah lensa. ,')

Seterusnya, aku tak bisa menghapus itu semua. Bagiku, semua terlalu 'terekam' untuk dihilangkan, untuk dihapus apalagi.




Suatu hari yang biasa, dia menatapku lekat, walau tak lama. Tapi tak ada yang terucap, hanya sinar alpha dari matanya saja yang ia kirimkan, menembus mataku, mengirimkan ribuan aksara, yang bila diterjemahkan, sorot mata itu ingin mengucapkan kata, maaf ,'(.

Aku hanya diam, mulutku terkunci, tapi mataku tidak.

Waktu, hati, perjalanan, itu bukan milik kita (lagi). Kukatakan dalam tatap mataku padanya, dan jangan menyalahkan keadaan.

kita mungkin, terlalu pagi mengungkap apa yang belum waktunya diungkapkan.

Episode kita, kala itu, terlalu manis untuk hanya sekedar dikenang. Aku tak bisa marah, karena darinya aku belajar banyak.



this way, almost being our way, anytime



                  Aku menitipkan mimpiku, bukan lagi padanya, tak apa, aku tak apa-apa, karena ada yang lebih pantas untuk menitipkan mimpi padanya, *aku terhenyak*.  Ternyata aku seberani itu. 

Aku menunduk dan tak membalas tatapmu, maaf. Aku tak mau tatapanmu membuatku ingin meneduhkan hatiku kembali.



Aku disini, hanya ingin melangkah dan menemui dia, yang kan memegang mimpi-mimpiku, mempercayainya, mentransformasikannya ke dalam cahaya yang tak bias, sehingga kita berdua bisa bercerita kepada dunia. :)

Jumat, 16 Desember 2011

Melapangkan jalannya

siang ini tidak terik. Tapi asupan oksigen sepertinya datang perlahan ke dalam alveolusku. Hmmfff...  sejenak lalu, aku merasa jalanku lapang, ringan sekali... tapi sejenak kemudian, semua menjadi terhalang.

hey, kamu percaya nasib?
apakah kita hidup di dunia ini dipermainkan nasib?

apakah hidup kita hanya rutinitas, bangun tidur, makan, kerja, mandi, nonton, esok terulang lagi..????

Lalu kita mengulang lagi lingkaran itu, bertemu dengan orang-orang yag sama selama rute perjalanan kita?

terpekur..




tidaklah begitu, rasakan setiap detik yang berdetak, rasakan setiap nafas yang terhela, pastikan setiap yang kita ukir adalah melapangkan jalan kebaikan bagi orang-orang di episode hidup kita.

langkahku ingin lapang. Langkahku ingin pastikan kamu selalu baik, selalu bahagia.
Itu sudah cukup menentramkan hati.

 :)

Kamis, 15 Desember 2011

Aku dan 5 cm


Aku dan 5 cm

1sept2011 Kamis, sekitar 20.00 wiBandung
Masih dirumah, sedang online dan sedang menimbang-nimbang sesuatu, ikut ngga ya..ikut ngga ya.. *ngitung kancing kaya anak SD :D*  masih chat dengan sodara roni, membaca note nya kembali, dan saya semakin tergoda untuk ikut :D  chat masih berlanjut, dan saya memutuskan untuk meminta ijin sama mamah saya…dan saya Alhamdulillah diijinkan..:)  lapor sama roni, katanya ngga usah bawa motor, tapi sejam kemudian disuruh bawa motor, ah kamu mah teu baleg.. wkwkwkwk,   katanya kumpul jam 11 malam di McD BIP, dan setengah 9 malam saya baru diijinkan ikut, packing, beres-beres deh.. yipiieee.. :)

Kamis, sekitar 10.45 wiBandung
Menunggu kabar dari kang abie g ada aja (setelah diconfirm, ternyata kesalahan ada pada provider kita yang masih belum bisa jadi sahabat :p), akhirnya saya memutuskan pergi menuju BIP, bawa motor dan dikawal sama ade saya..secara saya masih belum percaya kalo genk motor dibandung udah jinak-jinak..hehehe..  Sampai di McD, BIP.. mata langsung tertuju ke atas (strategis pisan soalna posisi kang Abie n neng siska), masih ragu-ragu sih..maklum..belum pernah ketemu…tapi..kalian teh ternyata…gilaaaa……..hahahaha.. 
Bersambung euy ! :p

dia *

sederhana, seperti tetesan air hujan :)

kamu tlalu sederhana..

pikirmu juga sederhana..

seperti sederhananya rintik hujan ketika kau pulang di sore hari..

seperti sederhananya tetesan embun di pucuk daun..

terlalu sederhana barangkali..

rasa yg sederhana,

cinta yg sederhana,

maafkan,

aku tak berteman dg rasa yg rumìt,

karena aku hanya rindu pd sesuatu yg sederhana, tentang kìta

#gerimistengahharidibulannovember



*dan,  aku tersentak teringat apa yg pernah kau ucap, walau terlambat,
aku hanya ingin berbisik, " maaf, aku tak menyadari maksudmu, ketika kau memintaku mengingatkanmu, : tentang hal yang sederhana" ,'(