Selasa, 11 Februari 2014

Kepada Oma Dan Opa Yang Romantis



Teruntuk : Oma dan Opa yang romantis...


Selamat sore, Oma dan Opa yang romantis.., apa kabar? Mungkin senja ini Oma dan Opa sedang duduk-duduk menikmati sore kota Bandung yang tak berhujan. Mungkin Oma sudah membuat kue dan membuatkan teh hangat untuk Opa. Teh manis yang hangat, sehangat cinta kalian yang terlihat nyata pagi itu.

Cinta itu bukan benda fisik yang bisa kita lihat wujudnya, namun cinta mewujud dalam bahasa semesta yang pesannya sampai pada orang yang melihatnya.  Seperti ketika pagi itu aku sedang berjalan-jalan hunting foto di daerah Braga.

Sosok kalian begitu istimewa, melintas dan menebar udara beraroma bahagia. Genggaman tangan Opa yang begitu kuat untukmu, Oma. Genggaman yang entah itu adalah genggaman tangan keberapa kalinya sepanjang kisah kalian. Menurutku, Genggaman tangan adalah salah satu bahasa paling nyata dari cinta. Tak perlu kata-kata.

Derap kalian begitu seirama, tak saling meninggalkan, tak juga terlalu dekat, tapi cukup. Seperti cinta. Cinta memberikan udara yang cukup. Tak pernah terlalu banyak, namun juga tak membuatmu sesak. Cukup. Cukup untuk membuatmu tetap mejadi manusia yang apa adanya. Apa adanya dan tetap menjadi seorang yang sederhana.

Oma dan Opa yang romantis, aku ingin tahu bagaimana keseluruhan kisah cinta kalian. Siapa yang mulai mengajak berkenalan? Bagaimana ceritanya? Sudah berapa kata , “ Aku cinta Kamu”, yang saling kalian ucapkan? Menurut Oma dan Opa pentingkah kita mengucapkan kata cinta setiap hari? Perlukah pertanyaan semacam itu? Jika nama orang yang kita cinta terselip dalam doa kita setiap hari.

Oma dan Opa yang romantis, semoga kalian selalu sehat dan bahagia. Aku ingin sekali diberikan kesempatan bertemu kalian lagi, agar aku bisa mendengar kisah kalian, agar aku bisa melihat tatapan mata kalian satu sama lain, dan agar aku bisa mengabadikan gambar kalian dari depan. 

Terimakasih ya, Oma dan Opa yang romantis, berkenan meninggalkan jejak di kameraku, juga di hatiku. Sampai jumpa lagi!


Salam,
Cappucinored – Fotografer Amatir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar