Kamis, 06 Februari 2014

Perihal Jarak dan Rindu



Selamat pagi, teman perjalanan..

Mengapa rindu itu cepat ya datangnya? 

Bagiku, rindu adalah rangkaian rasa yang akan membawaku pulang padamu. Apakah kamu tengah merasai rindu yang sama denganku? 

Sudah berapa banyak pagi dan senja yang kita lewati? Semoga selalu ada rindu yang terselip di antaranya.

Hidup adalah selalu tentang pilihan, kata orang-orang. Bagiku, tak pernah ada pilihan, aku selalu pulang ke hatimu.

Mencintaimu adalah  mencintaimu dalam jarak. Mencintaimu berarti ada waktu-waktu yang tak bisa kita selalu bertemu, bersabar atas rindu dan mengusahakan kepercayaan, juga setia. 

Tapi jujur ya, terkadang aku tiba-tiba sedih juga, ketika rindu itu datang tiba-tiba dan kita tak bisa bertemu secepatnya.

"Bersabar ya, rindu itu pasti ada waktunya bertemu..." , katamu.


Untuk jarak, aku tak akan pernah kalah olehnya. Jarak mengenalkanku dengan rindu, dan doa mendekatkan kita. Walau fisik kita terpisah, namun hati kita dekat bukan?


"Aneh ya, aku terpisah denganmu, tapi aku selalu bisa merasakan kehadiranmu, hatiku tenang dan nyaman...", katamu lagi.


Perihal jarak dan rindu ini semoga dapat mendewasakan cinta kita. Sesuatu yang mahal harganya. Pada pagi-pagi selanjutnya, akan ada kata yang berguguran ketika rindu kita bertemu, ketika rindu kita berbicara dalam erat genggaman tangan yang menguatkan,


Kepada teman perjalanan, "hitungan tahun-tahun mendatang, semoga rindu kita rasanya tetap sama ya...", doaku.



|Bandung, 6 Februari 2014, menjelang senja|

P.S : I Miss You,








Tidak ada komentar:

Posting Komentar