Selasa, 04 Februari 2014

Perihal Jatuh Cinta

"Tak ada yang lebih membahagiakan daripada bersama 'teman' yang selalu ada di setiap perjalanan kita"


Selamat pagi, teman perjalanan... :)

Kamu percaya tentang jatuh cinta pada pandangan pertama? Aku tidak. Walau pada kenyataannya, dulu saat kita bertemu untuk pertama kali, aku merasakan tatapanmu lama sekali menujuku. Aku pun begitu, entah kenapa.

Pagi ini kamu sudah minum air hangat? Sebenarnya aku ingin sekali membuatkan untukmu, tapi kita sedang terpisah jarak. Semoga sarapanmu tidak terlambat. 

Tentang jatuh cinta pada pandangan pertama itu, mungkin hanya terjadi pada orang-orang tertentu saja. Bagiku, jatuh cinta padamu terjadi sedikit-sedikit, pada waktu-waktu kebersamaan kita yang seringnya justru berjarak. Kita berada di kota yang berbeda. 

"Tak pernah ada terlalu yang cepat atau terlambat. Semua ada waktunya, sehingga tidak usah bertanya-tanya".

Jika kau bertanya mengapa aku jatuh cinta padamu, maka aku akan tersenyum saja. Kata orang, jatuh cinta itu tak memerlukan alasan. Mungkin benar. Bagiku, mencintaimu pasti ada alasannya, tapi alasan-alasan itu datang seiring waktu di mana aku makin mengagumimu. Ah, teori cinta yang sangat kacau kurasa.

Aku selalu mengatakan bahwa aku orang yang sederhana. Namun bagimu, mungkin aku ini adalah orang yang rumit, karena sebenarnya sederhana itu rumit bukan? Menjadi sederhana pun tak mudah ternyata. Terimakasih untuk tetap tinggal, menetap di duniaku yang rumit. Ya, aku jatuh cinta padamu, bekali-kali.


"Benar jatuh cinta jika kamu mengalaminya berkali-kali pada orang yang sama dan waktu yang lama".



Bandung, 5 Februari 2014, saat mentari masih enggan menampakan senyumnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar