Sabtu, 08 Juni 2013

Juni


Hujan nampak sendu di awal bulan Juni. Kaca-kaca jendela basah oleh tetesan yang mengembun indah. Bulatan-bulatan air seolah makin membesar, percikannya seperti kenangan yang nyata, tapi tak bisa lagi disentuh mata.

Mata redupnya berusaha sebaik mungkin menangkap bayang seseorang di luar sana. Berlari-lari kecil menyelamarkan diri dari hujan yang membawa gerimis lebih banyak dari sebelumnya.

Bulan Juni sudah datang kembali. Beruntunglah hatinya yang hangat oleh bahagia. Walau hujan menitip dingin di luar sana. Mungkin ada ribuan puisi indah di luar sana, namun hanya puisi darinya yang ternannti di bulan ini.

Terima kasih lelaki yang datang di bulan Juni. Hatinya tersenyum untuk bahagia.

(kado 8 Juni, untuknya)

:)

2 komentar: