Rabu, 12 Maret 2014

Alzheimer

Sketsa karya Onty @I_am_BOA




"Bolehkah aku menyuapimu seperti biasa?".

Lelaki itu datang lagi. Ia mengenakan jaket flanel berwarna cokelat. Datang di saat aku tengah menikmati pagi di balkon rumah sakit.

Adegan ini sepertinya sudah pernah aku alami sebelumnya. Aku mengingat dengan keras, namun gagal. Aku hanya mampu memandangnya dengan senyuman. Aku tak ingat apa-apa.


 “Sepertinya kita tak saling kenal, dan saya bukan anak-anak, tidak perlu disuapi... “


Lelaki berflanel cokelat itu hanya tersenyum dan memberiku kotak bekal berwarna biru muda.


“ Ini salah satu makanan kesukaanmu, ..”  Ia berlalu setelah matanya menatapku dalam.  Cukup lama.



Itu adalah pertemuanku dengannya hampir dua bulan lalu. Setelahnya, aku masih berusaha mengingat-ingat tentang siapa dia. Semakin aku mencoba mengingat, sakit kepalaku ini semakin menjadi. Aku menyerah.


Lelaki itu datang lagi, tadi malam, di mimpiku. Ia menatapku lama, lalu mengatakan bahwa aku dan dirinya berteman.

Siapa dia? Di mimpi itu mengapa aku seolah-olah tak asing dengan matanya?


Bolehkah aku meminjam matanya? Agar aku bisa menemukan siapa aku di masa lalu. 





Sekilas tentang 'Alzheimer'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar