Jalanan belakang kantorku adalah jalanan favorit yang
selalu ingin aku lalui selepas jam kerja. Pohon-pohon besar di kiri – kanan jalan, bangku-bangku berwarna putih pucat,
dan beberapa pasang muda-mudi yang membunuh waktu dengan kebersamaan.
Sinar matahari sore itu nampak sempurna membentuk
bayangannya. Dia yang berjalan tak jauh dari hadapanku. Bermafela abu-abu muda,
serasi dengan busana kantor yang ia kenakan. Dia yang namanya belum aku
ketahui.
Sebut aku pengecut atau pecundang. Sudah empat kali sore berulang di penghujung bulan April ini. Kulewati jalanan yang sama, hanya agar dapat kutemui bayangan orang yang sama. Bayangannya.
“Indah......”. Aku kaget mendengar suaraku sendiri.
Perempuan itu menoleh, wajahnya terukir senyum, dua lesung pipit menghias sempurna, pun tahi lalat kecil diujung kiri bibirnya yang tipis. Dunia berhenti berputar.
* #FF161Kata Kru BFG kali ini temanya "tahi lalat" dan FF ini adalah FF duet bersama Widi, FF yang saya buat ceritanya dilanjutkan oleh Widi. Ini linknya sila baca " Sahara April "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar