Jumat, 08 November 2013

Ampas Kopi Pagi Hari

Foto : Cappucinored



Selesai sudah. Perasaan haru yang sulit aku gambarkan, terlalu bias. Kutatap lamat-lamat wajahnya dari kejauhan. Ia terlihat gagah dengan baju serba putih itu. Lelaki hebat pertama yang kukenal. 
Ada gerimis di matanya. Aku tersedu. 

“ Wah..., kopinya enak, pintar! “  

Aku pecinta kopi, persis Bapak. Bapak bilang kopi buatanku pahitnya pas.

Kudekati sosoknya, sedangkan Ibu sudah tak dapat menahan isaknya sedari tadi. Kurasakan hangat tangannya. Sosok pendiam namun paling kubanggakan.  

Akad nikah telah usai. Bapak mempercayakan putrinya untuk Ia lepas.
Pagi-pagi selanjutnya, tak akan kulihat lagi ampas kopi yang tersisa di gelasnya. Pagiku esok adalah bersama lelaki hebat lain dihidupku. 

Diikutsertakan dalam #FF100Kata


Tidak ada komentar:

Posting Komentar