Foto : Cappucinored |
Selesai sudah. Perasaan haru yang sulit aku gambarkan,
terlalu bias. Kutatap lamat-lamat wajahnya dari kejauhan. Ia terlihat gagah
dengan baju serba putih itu. Lelaki hebat pertama yang kukenal.
Ada gerimis di matanya. Aku tersedu.
“ Wah..., kopinya enak,
pintar! “
Aku pecinta kopi, persis Bapak. Bapak bilang kopi buatanku
pahitnya pas.
Kudekati sosoknya, sedangkan Ibu sudah tak dapat menahan
isaknya sedari tadi. Kurasakan hangat tangannya. Sosok pendiam namun paling
kubanggakan.
Akad nikah telah usai. Bapak mempercayakan putrinya untuk Ia
lepas.
Pagi-pagi selanjutnya, tak akan kulihat lagi ampas kopi yang
tersisa di gelasnya. Pagiku esok adalah bersama lelaki hebat lain dihidupku.
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar