Selamat jumpa, Tuan Ramadan
Apa kabar di sana?
Adakah cahayamu tiba di setiap
kisi-kisi jendela?
Membisiki setiap diri untuk tak
terlelap dalam alpa
Selamat jumpa, Tuan Ramadan
Hatiku sesak oleh kerinduan
Kenangan-kenangan masa kecil yang
mendesak-desak
Cahaya-cahaya teduh pemilik muara
surga
Selamat jumpa, Tuan Ramadan
Adakah kutemui musim semi nan indah di
sana?
Musim di mana tiada kesedihan yang
berpanjang-panjang
Atau keresahan yang hadir setiap malam
Terus tanpa henti dan tak berkesudahan
Selamat jumpa, Tuan Ramadan
Ada jelaga yang ingin aku bersihkan
Dengan harum embun atau rintik hujan
yang mendamaikan
Dengan uluran maaf yang terkatakan
Selamat jumpa, Tuan Ramadan
Jutaan jarak tahun cahaya pun tak apa
Akan kuretas agar dapat kumasuki pintu
mana saja
Menemui segala kebaikan yang maha
Selamat jumpa, Tuan Ramadan
Ini hatiku yang kelelahan
Ini hatiku yang ingin terus tersampaikan
Pada musim-musim ramadan mendatang
Ini aku, Tuan Ramadan
Selamat jumpa, dengan diriku yang
sederhana
: diikutkan dalam lomba puisi yang pesertanya orang sastra semua, hahhaa.. dan kalah lah iseng banget saya :XD
: diikutkan dalam lomba puisi yang pesertanya orang sastra semua, hahhaa.. dan kalah lah iseng banget saya :XD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar