Minggu, 26 Oktober 2014
Pagi, Hujan, dan Sebuah Kehilangan
Hujan turun tiba-tiba
Pada hari ke lima belas di bulan Desember
Serbuk gerimisnya terasa dingin
Diam-diam menetes di ujung jemari
Hujan turun tiba-tiba
Saat pagi baru tiba di ujung jendela
Tiada berkabar atau memberi pertanda
Selayak rindu dan jatuh cinta
Selamat pagi, Nona bersepatu merah!
Nona sedang kehilangan?
Mari kita berjalan sejenak
Usah khawatir
Di luar hujan hanya tinggal rintik-rintik
Mungkin setelahnya pelangi muncul sepersekian detik
Mari, Nona
Berjalanlah bersamaku sebentar saja
Merayakan tangisan dan air mata
Sungguh bukanlah suatu dosa
*Puisi ini diikutsertakan dalam GIVEAWAY Merayakan Puisi - Mandewi & I_am_BOA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wah sukses yah puisinya semoga menang nice....
BalasHapusmakasih udh mau baca, blm beruntung hehe :D
BalasHapus